malam ini dingin, jogja hujan deras tiap sore, teras belakang rumah banjir karena saluran air yang tidak lancar,rumah jadi lembab dan mataku berhari-hari sembab. Aku muak sama keadaanku sendiri, kenapa harus aku yang mengalami semua ini, mengapa aku yang sendiri gila dibuatnya, tak ada batas pembeda memang antara suatu hubungan ini, menyebalkan kawan, aku malas dan lama kelamaan enggan bersamanya lagi. bagiku ini sudah sering terjadi, sebuah rentetan pertanyaan dan keputusan akan kulakukan di akhir kesabaranku. terima kasih tuhan kau masih membuatku perkasa berdiri di kaki sendiri, masih sanggup menerjang hujan deras sendirian, masih tegar mengelus dada simbol kesabaran, dan masih rewel berkicau di akun twitter yang ternyata tidak memberikan efek apa pun, terima kasih tuhan kau masih memberiku perasaan galau yang sebenarnya membuatku terlihat cupu dan bodoh, itu tandanya aku masih normal. banyak sekali hal yang dapat dari hal ini, menangis dan diam dipojokkan kamar itu sudah biasa bagiku ketika terpuruk, tapi berdiri sendiri,tegar dan menahan amarah adalah hal luar biasa yang pernah kulakukan ! diam dan banyak bertindak adalah hal yang paling luar biasa menurutku. itu suatu prestasi pribadi yang membanggakan versiku. yah seandainya hal ini cepat terjawab, aku tak akan terus menerus teronggok seperti ini.